Kamis, 17 April 2014

TRADISI "MENERIAKI" POHON MASYARAKAT KEPULAUAN SOLOMON




Malam ini, untuk kesekian kalinya gue nonton film Taare Zameen Par  “Like Stars On Earth” , entahlah, pokoknya gue suka banget sama film ini. Dan malam ini, dari kesekian kali gue nonton ada percakapan yang bikin gue kesetrum, dimulai dengan adegan pas si bapaknya Ishaan tiba- tiba ndatengin Pak Guru Nikumb,setelah ngomong panjang kali lebar si bapak pamit, ada kalimat yang bikin gue penasaran yang di ucapin Pak Guru Nikumb, kira- kira gini:
“Apakah istri bapak sudah membaca tentang Pulau Solomon? (bapaknya geleng- geleng tanda belum) Disana mereka punya tradisi “meneriaki” pohon, mereka berkumpul dan meneriaki pohon. Bapak tau apa yang terjadi kemudian ?? (bapaknya geleng- geleng lagi) pohon itu mati. ”

Naah, akhirnya gue searching deh tentang pulau Solomon ini. Gue kaget aja pas baca beberapa artikel yang gue temuin. Dipostingan coretan gue kali ini, gue bakal cerita tentang Tradisi Meneriaki Pohon Masyarakat Pulau Solomon. Beruntung banget buat lo yang tergerak hatinya buat baca postingan blog gue keles indes… #loh.Karena gue jamin lo bakal ikut belajar bareng gue

Tak kenal maka tak sayang, jadi sebelum lo tau gimana tradisi tetangga lebih baik kite kenalan dulu, biar enak diomonginye..eet dah.

Jadi, Kepulauan Solomon merupakan sebuah negara di Melanesia yang terletak di timur Papua New Guinea dan terdiri daripada lebih 990 buah pulau dengan jumlah keluasan tanah sebesar 28,400 kilometer persegi. Ibu negaranya, Honiara, terletak di pulau Guadalcanal.

Kepulauan Solomon telah didiami oleh orang Melanesia sejak sekitar 30,000 tahun dahulu dan menjadi sebuah negeri naungan United Kingdom sejak 1890-an. Beberapa pertempuran sengit Perang Dunia II telah berlaku di sini. Kepulauan Solomon diberi hak untuk pemerintahan sendiri pada tahun 1976 dan kemerdekaan dua tahun kemudian. Negara ini masih menjadi anggota Kerajaan Komanwel.
Itu tadi secuil prolog buat kenalan sama Solomon, sekarang kite intip tradisi mereka yang unik.

Penduduk kepulauan Solomon adalah masyarakat tradisional yang punya tradisi unik, yaitu “meneriaki pohon”. Untuk apaan sih ? jadi ketika ada pohon yang besar, beakar kuat dan sulit untuk di tebang dengan kapak, maka penduduk akan segera secara berombongan mengerumuni pohon, beberapa laki- laki akan memanjat naik keatas pohon. Setelah itu mereka secara bersama- sama “meneriaki” pohon tersebut, baik yang berada dibawah maupun diatas pohon. Mereka meneriaki dengan suara lantang, selama berjam- jam selama empat puluh hari.

 Apa yang terjadi selanjutnya ?, luarbiasa sekali karena pohon yang diteriaki tersebut lambat laun daunya mengering, berguguran dan akhirnya metong, eh mati dink maksudnya. Sorry..sorry..

Sepintas, tradisi ini terdengar aneh. Tapi kita bisa banyak mengambil pelajar penting tentang “meneriaki”. Ini adalah kekuatan mulut, keguatan sugesti yang diterima oleh diri. “Meneriaki” pohon saja pohonya mati, itu pertanda bahwa ketika kita meneriaki makhluk hidup yang memiliki “roh”, makhluk tersebut akan kehilangan roh-nya. Akibatnya, jelas yang terburuk adalah mati.

Menurut penelitian komponen pikiran kita adalah berupa partikel dan atom, jadi semesta ini bergerak karena atom tersebut saling menarik dan sinkron untuk menjadikan hal-hal disekitar kita saling berkaitan, praktek nyatanya coba deh lo tabur senyuman pada orang lain, energi dari atom yang dihasilkan adalah positif, lain halnya jika lo lagi di tengah kumpulan orang- orang yang bahagia, tapi pikiran lo sedang galau, hasilnya adalah lo menyebarkan energi atom negatif, yang membuat suasana yang sebelumnya nyenangin karena ngeliat lo murung dan pasang muka BT, pasti suasana berubah jadi kaku dan nggak asyik. coba aja !.

Tapi kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu singkat, makhluk hidup itu akan mati.Nah, sekarang, Yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali lo berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti lo sedang mematikan rohnya.
. Pernah nggak lo neriakin temen lo ato siapa gitu, missal
Dasar lemot !!

Dasar bego !!

Cowok bre****k, metong aja lo

Cabecabean lo…!!

Dan lafal “meneriaki” lainya yang lazim atau terpaksa dilazimkan karena sudah biasa

Atau mungkin lo pernah neriakin pasangan lo, pacar, istri, atau misua…
Cewek nggak tau diri, udah untung gue mau jadi cowok lo !!

Istri macam apa lo, ngurus anak nggak be**s

Laki- laki kamp**t !!

Nah, yang lebih fatal adalah ketika “meneriaki” anak- anak yang masih dalam masa- masa pertumbuhan dan perkembangan. Itu FATAL BANGET. Buat anak jangan coba- coba.

Selain itu, ini juga mengajarkan tentang kekuatan sugesti. Bahwa apa yang kamu pikirkan adalah kamu. Mikir yang positif aja, di postingan gue kemarin tentang aturan kebahagiaan udah dijelasin panjang tentang pikiran.

Inget deh, tiap kali lo berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka ngajarin kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan lo itu.

Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, benar?
Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter. Mudah menjelaskannya.

Pada realitanya, meskipun secara fisik dekat tapi sebenarnya hati begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Simple loh guys,cuma teriakan, meneriaki, tapi  imbasnya …. i  iii i uu u u wwh ngeri bingit loh.

Jadi mulai sekarang Jika tetap ingin roh pada orang yang lo sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, jangan pake teriak-teriak. Slow don’t beibi

Sumber: Kaskus, Wikipedia

2 komentar:

  1. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/03/belum-menemukan-jodoh-cek-usia-rata.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/03/jus-pare-campur-jahe-pelihara-kesehatan.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/03/vivo-apex-punya-kamera-selfie.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    • Bandar66
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus
  2. Film ini jadi inspirasi saya menulis skripsi.... Skripsi tentang disleksia ...

    BalasHapus