Senin, 28 April 2014

Lima Tahapan Kedukaan (The Five Stages of Grief)



Minggu yang cerah.

Secerah hati Sri yang sepagi itu pukul 08.00 sudah berdandan rapih untuk menemui Parjo kekasihnya. Sri menunggu Parjo di halte bus, 10 menit kemudian Parjo datang dengan kuda besi hitamnya. Tak ada perasaan aneh yang Sri rasakan meski tadi saat menunggu memang tiba- tiba mendung, tapi toh kemudian berlalu dan cerah kembali.

Akhirnya Sri dan Parjo sampai ditepi danau angker yang dihuni buaya putih. Parjo langsung mengajak Sri duduk dibawah pohon karsen pinggir danau.

“Sri…”,Parjo membuka percakapan
“iya Jo…”,jawab Sri
“aku pengen sendiri…”, ucap Parjo tanpa basa-basi
“kenapa?? Apa aku sudah begitu keriput, beruban dan bau ketek sehingga kamu pengen sendiri ?” Sri kaget.
“bukan, tapi bapakku ingin aku jadi TKI ke Arab dan itu waktunya tak hanya sehari dua hari tapi taunan. Dan selama itu aku nggak tega ninggalin kamu ngupil sendirian, makan serangga sendirian.. aku terlalu mikirin kamu, sehingga aku sampe nggak focus sama diriku sendiri… ” kata Parjo dengan meledak- ledak

Begitulah penjelasan Parjo yang seketika meledak- ledak. Sri terkaget, diam dan Parjo meninggalkan Sri yang sunyi dalam diamnya.

Seminggu setelah Sri pulang dari danau sendirian dengan berjalan kaki, betis Sri bengkak tapi hatinya lebih bengkak lagi. Dia masih tak percaya dengan hari itu, bahwa kini tak ada lagi yang bisa diajak sharing teknik ngupil terbaru, atau jenis jenis serangga baru hasil kawin silang. Semuanya berubah.

Minggu berikutnya Sri mengurung diri sambil teriak marah pada guling kumalnya. Dia mencaci maki si guling yang dilihatnya seperti Parjo yang tidak mandi sebulan. Kamarnya yang bersih nan rapi bak taman kota berubah kacau seperti taman kota habis diterjang gempa dan tsunami. Sebentar bentar menangis menyalahkan dirinya sebentar pula mencaci menyalahkan Parjo.

Hingga pada suatu hari, Sri berniat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga. Tapi malang karena botolnya yang sama- sama warna ijo ternyata yang diminum justru sirup melon. Rencana bunuh diri pertama gagal, Sri tak kehilangan akal setanya untuk mengakhiri hidupnya. Doi menyusun rencana yang kedua, lompat dari atas gudang beras samping rumahnya. Namun kembali lagi nasib malang menghampiri. Sri menderita hyperphobia atau pobia ketinggian. Sampai diatas gedung, saat sudah siap lompat Sri pucat, badan lemes dan banyak burung terbang dikepalanya. Sri pingsan dan baru ditemukan hari berikutnya oleh maling yang mau nyuri beras. Akhirnya Sri diantar pulang oleh maling tersebut yang ternyata adalah Kang Sarno tukang sedot WC langganan keluarganya.

Setelah beberapa waktu, Sri mulai tenang. Dia tampak sudah mulai menerima keadaan dirinya tanpa Parjo. Sesekali memang Sri masih menangis, tapi sudah tak sesering kemarin. Tak ada lagi keingunan bunuh diri lagi.

Perlahan tapi pasti, Sri mulai bangkit dan Berjaya kembali. Terlihat sekarang Sri aktif di komunitas penikmat serangga, menekuni hobi barunya mengoleksi pedang. Dan mulai usaha baru dibidang perjokian ujian.

Hingga suatu sore yang cerah. Saat sedang menikmati kripik serangga dan teh manis Sri dikagetkan dengan sebuah berita duka. Disebutkan bahwa ditemukan sesosok mayat laki- laki di dekat pombensin Arab dengan hanya memakai celana boxer dan diketahui bernama Parjo Bin Roberto. Sri tercengang, mulutnya sejurus membentuk bulatan. Serangga disekitarpun terhisap masuk, debu- debu ruangan langsung bersih seketika.

Itu Parjo sang mantan, telah meninggal dengan tragis di Arab.

Demikian tadi sekelumit cerita tentang Sri dan Parjo. Naah, dari cerita itu gue mengawali maksud postingan gue kali ini tentang Lima Tahapan Kedukaan (The Five Stages of Grief) . tahap ini terkenal dengan sebutan Model Kübler-Ross, ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Elisabeth Kübler-Ross pada bukunya tahun 1969, On Death and Dying[1].

Dan Tahap kedukaan tersebut adalah sbb:
Tahapan-tahapan, yang lebih dikenal dengan singkatannya dalam bentuk DABDA[2]:
1.    Penyangkalan ( Denial ) Penyangkalan biasanya merupakan pertahanan sementara untuk diri sendiri. Perasaan ini pada umumnya akan digantikan dengan kesadaran yang mendalam akan kepemilikan dan individu yang ditinggalkan
2.   Marah ( Anger ) Ketika berada pada tahapan kedua, individu akan menyadari bahwa ia tidak dapat senantiasa menyangkal. Oleh karena kemarahan, orang tersebut akan sangat sulit untuk diperhatikan oleh karena perasaan marah dan iri hati yang tertukar.
3.   Menawar ( Bargaining) pada tahap ketiga ini seseorang merasa ingin mati, tapi melakukan penawaran- penawaran dengan alasan- alasan tertentu seperti:”gue masih pengen hidup bt ngeliat dia bahagia sama cewe barunya”
4.   Depresi ( Depression ) Pada tahap ini seseorang biasanya enggan bicara atau bertemu dengan orang lain. Lebih banyak menghabiskan waktu untuk menangis. Tapi meskipun begitu ini adalah tahap yang penting, mengapa demikian ?? ini karena tahap dimana jiwanya sedang berusaha untuk memutuskan hubungan dengan sesuatu yang hilang atau terjadi padanya. Oleh karena itu tidak disarankan untuk menghibur seseorang yang sedang berada ditahap ini.
5.   Penerimaan ( Acceptance) ini adalah tahap terakhir, tahap penyelesaian segala kedukaan. Seseorang tersebut sudah bisa menerima keadaan dirinya dan atau keadaan yang baru setelah segala kedukaan kemarin.

Dalam cerita diatas Sri mengalami tahap kedukaan ini. Namun Kübler-Ross menyatakan bahwa tahapan-tahapan ini tidak senantiasa berada dalam urutan seperti di atas, juga tidak semua orang mengalami seluruh tahapan-tahapan tersebut, walau ia menerangkan bahwa seorang setidaknya selalu mengalami paling tidak dua tahapan. Seringkali, seseorang akan mengalami beberapa tahapan secara berulang-ulang, bergantian antara dua atau lebih tahapan, yang kemudian kembali pada satu atau beberapa tahapan selama beberapa kali sebelum menyelesaikan tahapan tersebut.

Secara signifikan, mereka yang mengalami tahapan-tahapan ini seharusnya tidak memaksakan proses. Proses kedukaan sangatlah pribadi dan tidak seharusnya tergesa-gesa, ataupun diperpanjang, pada dasar rentang waktu yang diberikan individu ataupun pendapat. Ia selayaknya sadar bahwa tahapan-tahapan tersebut akan lewat dengan sendirinya dan pada akhirnya tahapan "Penerimaan" (Acceptance) akan dicapai.




[1] Broom, Sarah M. (Aug. 30, 2004), Wikipedia.com
[2] Santrock, J.W. (2007). A Topical Approach to Life-Span Development. New York: McGraw-Hill. ISBN 0073382647.Wikipedia.com

Senin, 21 April 2014

Kepribadian Ganda (Multiple Personality Disorder)



Pernah nggak kamu ketemu orang yang tiap kali ketemu kamu itu karakternya beda ??
Misalnya, pas ketemu kamu hari ini doi tuh ceria bingit, smart abis, tapi  hari berikutnya kamu ketemu doi jadi pemurung, antisocial. Pokoknya beda banget.
Ini disebut dengan kepribadian ganda.

Apa itu kepribadian ganda?
Seringkali kita mendengar istilah ‘kepribadian ganda’.  Bahkan kadang mengambil kesimpulan secara sepihak ketika menyaksikan seseorang yang sebentar sangat lembut, tapi di lain waktu dapat meledak-ledak. Kepribadian ganda atau Multiple Personality Disorder adalah suatu kondisi di mana kepribadian seseorang terpecah menjadi dua kepribadian atau lebih.  Dengan kata lain, kepribadian ganda merupakan keadaan disorientasi berpikir tingkat akut yang menyebabkan penderita tidak sadar akan tindakan, perasaan, ingatan, dan identitasnya. Kepribadian lain muncul karena adanya ketidakpuasan, rasa takut, trauma masa kanak-kanak, perlindungan diri, dan keinginan dari pribadi utama yang tidak dapat diwujudkan.
Dalam kesehariannya, dua pribadi yang muncul bisa saling mengenal dan bekerja sama. Akan tetapi dalam kasus tertentu, dua pribadi tersebut tidak saling mengenal dan sifatnya bertolak belakang. Dan penderita tidak menyadarinya.

Nah, kepribadian ganda atau multiple personality disorder ini juga memiliki beberapa gejala seperti:
1)      Depersonalisasi dan derealisasi

Penderita mengalami halusinasi visual. Penderita merasa terpisah dari dirinya serta mengganggap dirinya tidak nyata, di mana penderita merasa mengamati dirinya sendiri, layanknya menonton sebuah film.









2)       Amnesia, distorsi, dan penyimpangan waktu

Penderita menemukan dirinya berada di suatu tempat dan kejadian tanpa sadar kapan dan bagaimana bisa sampai ke tempat tersebut.








3)      Halusinasi auditori dan keinginan untuk bunuh diri
Penderita mendengar suara-suara di luar dirinya. Dalam beberapa kasus, muncul keinginan untuk bunuh diri.













4)      Fluktuasi tingkat kemampuan dan gambaran diri
Proses switching kepribadian menyebabkan kemampuan dan gambaran diri penderita berubah-ubah sesuai kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing kepribadian.














5)       Depresi
Depresi muncul karena penderita menemukan dirinya dalam suatu kondisi dan ia tidak dapat mengingat mengapa ia ada pada kondisi itu.












Ada satu kasus yang terkenal dalam masalah kepribadian ganda ini. Yups, bener bingit kasusnya Sybil atau  Shirley Ardell Mason.

Shirley Ardell Mason (Dodge Center, Minnesota, 25 Januari 192326 Februari 1998), adalah seorang wanita yang kehidupannya didokumentasikan di buku dan film dengan nama Sybil Isabel Dorsett untuk melindungi identitas aslinya. Buku itu ditulis oleh Flora Rheta Schreiber dan diterbitkan pada tahun 1973 (diterbitkan di Indonesia tahun 1982 oleh PT. Sinar Harapan). Filmnya pun sudah dibuat dan diudarakan tahun 1976 di CBS.

Sybil bercerita tentang seorang gadis dengan kepribadian yang terpecah sehingga sampai terdapat 16 kepribadian dalam satu tubuh. Enam belas pribadi itu adalah:
1.      Sybil Dorsett               : Jiwa Sybill yang sebenarnya. Pemalu, susah untuk bersosialisasi,penakut dan
                                           sangat kesepian.

2.      Sybil Ann                    : Berumur 5-6 tahun. Sangat pemalu.

3.      Vicky                          : Berumur 13 tahun, berkarakter sangat kuat dan berbicara French. Sangat
                                          dewasa, terbuka dan menyukai fashion. Vicky yang mengatur pribadi yang
                                           lainnya, dan sangat sangat mengenal ke 16 Sybil. Vicky banyak membantu
                                           Dr. Wilbur dalam memecahkan kasus Sybil

4.      Vanessaa                     : Berbakat dalam bidang music, bermain piano sangat mahir . Bakatnya
                                           didapat dari ibunya. Vanessa membantu hubungan percintaan Sybill.
                                            Berumur 12 tahun

5.      Sid (Laki-Laki)           : Berumur sekita 8 tahun dangan sangat menyukai football. Dia mengaku dia
                                          adalah pribadi dari ayahnya

6.      Mary                            : Memorinya selalu tentang nenek nya, dia berjalan , berbicara dan
                                            berperilaku sama seperti neneknya. Mary selalu takut bertemu dengan
                                             ibunya.

7.      Nancy                          : Selalu menunggu sampai dunia berakhir. Sangat takut akan Armageddon .
                                            Nancy adalah produk dari kerelijiusan ayahnya, Fanatik Khatolik.

8.      Clara                            : Berumur 8-9 tahun. Tidak Banyak diceritakan

9.      Peggy Ann                  : Berumur 9 tahun dan berbicara seperti anak kecil. Sangat berbakat dalam
                                          melukis. Kerap kali menangis ketakutan ketika Sybil sedang menangis dia
                                          selalu muncul.

10.  Peggy Lou                   : Kembaran dari Peggy Ann. Mengaku sangat trauma akan perilaku ibunya.
                                           Dan selalu menyalahkan ibunya dan berharap ibunya mati. Hal yang paling
                                           ditakutinya adalah dapur hijau (sering disiksa didapur), warna ungu (dulu
                                           Sybil menggambar pohon dengan warna ungu dan ibunya mengatakannya
                                           bodoh sambil menghancurkan gambaran Sybil), Christmas, Ledakan.

11.  Ruthie                         : Berumur sekitar 5 tahun. Yang dia ingat hanyalah teriakan ibunya. Dan selalu
                                          menangis histeris dan berteriak “ tolong mama jangan sakiti aku”. Ruthie
                                          suka di terror oleh ibunya dan disiksa secara fisik.

12.  Helen                           : Berumur 12-13 tahun. Tidak Banyak diceritakan.

13.  Mike (Laki-Laki)         : Berumur 9-10 tahun. Selalu menyembunyikan lukisan Vicky yang
                                           dikerjakannya pada malam hari. Berkarakter usil , sangat berteman dengan
                                           Sid.

14.  Marjourie                     : Berumur 9-10. Tidak diceritakann.

15.   Marcia                        : Selalu berpakaian seperti di pemakaman. Selalu berfikiran akan bunuh diri.
                                            Dia berfikir untuk membunuh Sybil di hotel Harlem yang kemudian 
                                            dihentikan oleh Vicky. Dia berfikir bahwa akhir dari dunia akan datang tapi 
                                            yang sangat ditakutkan olehnya adalah akhir dari kehidupan Sybil.

16.  Tidak Diketahui

Dalam bukunya ini Flora bercerita tentang Sybil , seorang gadis (berusia 37 tahun-an) yang mengalami perpecahan kepribadian sejak kecil. Setelah seringkali mengalami black out / benar2 lupa atas kejadian yang telah dialami, Sybil pun berobat ke psikiater, Dr Wilbur. Dari sanalah diketahui bahwa didalam tubuh Sybil terdapat 16 “orang” yang lain yang sering “mengambil alih” tubuh Sybil sehingga Sybil mengalami black out. Mereka kesemuanya adalah nama- nama yang telah dituliskan diatas.
Semua pribadi, agar lebih enak saya sebut personal saja, yang sama sekali tidak diketahui sybil, seolah-olah merupakan orang lain yang memakai raga sybil dan mereka ‘mengenal’ sybil dengan baik. Personal-personal itu juga memiliki usia yang berbeda-beda, hobi berbeda, Bahkan tingkat keyakinan terhadap agama yang berbeda. Pada saat diskusi dengan Dr. Wilbur, personal-personal itu sering muncul dan menyebabkan sybil bertanya kepada dokter, “apa yang telah saya lakukan?”. Personal-personal itu, dalam dialog dengan Dr Wilbur juga sering merasa kasihan kepada Sybil , yang tidak bisa marah, ceria dan bahkan menangis saat ia seharusnya melakukan sehingga mereka sesekali merasa perlu muncul ke permukaan menggantikan peran Sybil. Masing-masing personal itu benar-benar “menggantikan” peran sybil, sampai kepada hafalan perkalian, kemampuan menyanyi,seni menggambar dlsb sehingga membuat orang2 disekitarnya merasa heran kenapa Sybil yang kemarin begitu hafal perkalian ,ceria , tenang dan cerdas dan tanpa sebab mendadak melupakan semuanya dan menjadi seorang pemurung atau seseorang yang pemarah atau bahkan kekanak-kanakan .

Setelah Sybil ,yang kehadirannya diwakili oleh personal yang lain, menjalani psikoanalisa oleh Dr Wilbur, ditemukanlah trigger-trigger mengapa kepribadiannya pecah. Sybil mendapat siksaan yang luar biasa dari sang ibu , yang mengidap schizoprenia, sejak kecil tanpa pencegahan dari sang ayah sedikitpun. Hal itu, secara tidak langsung membuat sybil tidak mampu mengungkapkan kemarahan, kesedihan dan emosinya. Selain itu, nilai2 yang dianut secara ketat oleh orangtua sybil, namun kadang dinafikkan secara vulgar dihadapan sybil juga menjadi salah satu pemicu munculnya personal-personal lain dalam dirinya, personal-personal yang tidak terima akan penerimaan sybil terhadap lingkungan yang menekan dan mengabaikan dirinya.

Akhirnya setelah 11 tahun melakukan psikoanalisa, Dr. Wilbur berusaha menyamakan usia seluruh personal melalui hipnotis dan berusaha meyakinkan sybil untuk memenuhi keinginan-keinginan masing2 personal. Seperti kenyataan bahwa sybil sangat membenci ibunya yang telah menyiksanya, yang dinafikkan oleh Sybil karena norma mengatakan bahwa seorang anak tidak boleh membenci ibunya. Dan Sybil yang sebelumnya tidak bisa marah, tidak bisa menangis pun akhirnya bisa mengungkapkan emosi-emosinya. Hal ini pun berhasil membuat personal-personal lain untuk menerima kondisi sybil, seperti Vicky yang sebelumnya selalu berharap ibunya akan datang menjemputnya dari Paris, akhirnya mengakui bahwa Hattie Dorsett / Ibu Sybil adalah ibunya juga. Perlahan-lahan, trauma-trauma lain dibuka dan pada akhirnya Sybil pun berhasil mengungkapkan emosinya dan berhasil menolak penekanan-penekanan terhadap dirinya. Dan seiring waktu berlalu, semakin banyak personal yang menyatukan diri sebagai Sybil sehingga Sybil pun menjadi Sybil yang satu.

Di akhir buku, dikisahkan bahwa Dr. Wilbur, seusai menyembuhkan Sybil, tetap memfokuskan diri pada perawatan kepribadian majemuk, sekalipun tidak ada yang sekompleks Sybil. Bahkan dalam beberapa kasus ,hasil pengukuran EEP (Electro Encephalogram) masing2 personal berbeda antara satu dengan lain. Kebanyakan personal-personal yang majemuk mengalami lingkungan inti (keluarga) yang histeria, serba mengharamkan, dan kekanak-kanakan sehingga Dr Wilbur beranggapan bahwa kepribadian majemuk adalah suatu cara untuk menghindari larangan dan penekanan dari lingkungannya. Namun penyebab utama kepribadian majemuk tetap saja masih belum diketahui karena ada orang-orang yang berada di lingkungan yang sama, namun tidak mengalami gejala kepribadian majemuk.

Pengobatan.


1. Pendekatan psikodinamik
Tradisional psikoanalisis bertujuan membantu orang dengan gangguan identitas disosiatif mengungkap dan belajar untuk mengatasi trauma anak usia dini. Wilbur (1986) menawarkan beberapa variasi pada tema dalam diskusinya pengobatan psikoanalitik orang dengan kepribadian ganda. Pertama, Wilbur menunjukkan bahwa analis dapat bekerja dengan apa pun kepribadian adalah naiknya selama sesi terapi. Setiap dan semua kepribadian dapat diminta untuk berbicara tentang kenangan dan impian mereka sebaik yang mereka bisa. Setiap dan semua kepribadian dapat yakin terapis akan membantu mereka memahami kecemasan mereka dan aman pengalaman "menghidupkan kembali" traumatik sehingga mereka dapat dibuat sadar dan mereka dapat membebaskan energi psikisterperangkap oleh mereka. Wilbur memerintahkan terapis untuk diingat bahwa kecemasan yang dialami selama sesi terapi dapat menyebabkan saklardalam kepribadian karena kepribadian alternatif yang mungkin dikembangkan sebagai sarana untuk mengatasi kecemasanintens. Namun akhirnya, pengalaman awal yang cukup dapat dibawa ke cahaya sehingga reintegrasi kepribadian menjadi mungkin.
2. Pendekatan biologi
Tidak ada obat telah dikembangkan untuk mengintegrasikan kepribadian mengubah. Namun, orang dengan kepribadian gandasering menderita kecemasan depresi, dan masalah lain yangdapat diobati dengan obat seperti antidepresan dan agen anti ansietas. Obat sepuluh, untuk menjadi yang paling mudahdiresepkan ketika kepribadian yang berbeda "setuju" dalam masalah mereka hadir-apakah anxiet, depresi, atau masalah lain(Barkin, Braun, & Klufi 1986).
Beberapa bukti menunjukkan ada selective serotonin-reuptake inhibitor seperti Prozac untuk memiliki beberapa manfaatsederhana dalam mengobati gangguan depersonalisasi (Simeonet al., 1997). Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untukmenyelidiki pendekatan biologis yang dapat membantu doktermendorong integrasi dari berbagai kepribadian.
3. Pendekatan perilaku
Teknik perilaku telah diterapkan untuk pengobatan orang dengan kepribadian ganda. Sini juga, kita yang terbatas pada studi kasus terisolasi Kohlenberg (1973), misalnya melaporkan sebuah kasus dimana reinforcers tanda (chip poker yang dapat ditukar dengan hadiah yang nyata) digunakan untuk meningkatkan frekuensi respon yang terbaik disesuaikan tiga kepribadian alternatif pada orang 51 tahun dilembagakan. Setiap kali kepribadian yang disukai dipancarkan jawaban,subjek memperoleh token dan tepukan di tangan. Selama percobaan diperkuat, kepribadian pilihan "muncul" secara signifikan lebih sering.
Selama percobaan kepunahan, namunketika penguatan dirahasiakan, kepribadian disukai turun ke tingkat respon di bawah dasar asli, dan kepribadian alternatifmenghabiskan lebih banyak waktu di tempat terbuka. Kohlenberg menyimpulkan bahwa kepribadian ganda adalah pola respons yang dipelajari yang kinerjanya terhubung dengankontinjensi penguatan. Dalam kasus kepribadian ganda, seperti dicatat oleh Spanos dan rekan-rekannya (1985), penguatan dapat mengambil bentuk perhatian ekstra dari terapis yang menganggap kasus kepribadian ganda menjadi glamor dan eksotis. Ada bukti terlalu sedikit untuk menyimpulkan bahwa orang dengan kepribadian ganda pada umumnya akan merespon penguatan selektif dari kepribadian yang paling adaptif. Bentuk Theraphy juga menimbulkan masalah etis tentang apakah atau tidak terapis memiliki hak untuk menentukan kepribadian harus selektif diperkuat.


sumber :PsikologID, wikipedia, cumicumi.com, pribadidewa. wordpress.com, PsikologiAbnormal

Kamis, 17 April 2014

TRADISI "MENERIAKI" POHON MASYARAKAT KEPULAUAN SOLOMON




Malam ini, untuk kesekian kalinya gue nonton film Taare Zameen Par  “Like Stars On Earth” , entahlah, pokoknya gue suka banget sama film ini. Dan malam ini, dari kesekian kali gue nonton ada percakapan yang bikin gue kesetrum, dimulai dengan adegan pas si bapaknya Ishaan tiba- tiba ndatengin Pak Guru Nikumb,setelah ngomong panjang kali lebar si bapak pamit, ada kalimat yang bikin gue penasaran yang di ucapin Pak Guru Nikumb, kira- kira gini:
“Apakah istri bapak sudah membaca tentang Pulau Solomon? (bapaknya geleng- geleng tanda belum) Disana mereka punya tradisi “meneriaki” pohon, mereka berkumpul dan meneriaki pohon. Bapak tau apa yang terjadi kemudian ?? (bapaknya geleng- geleng lagi) pohon itu mati. ”

Naah, akhirnya gue searching deh tentang pulau Solomon ini. Gue kaget aja pas baca beberapa artikel yang gue temuin. Dipostingan coretan gue kali ini, gue bakal cerita tentang Tradisi Meneriaki Pohon Masyarakat Pulau Solomon. Beruntung banget buat lo yang tergerak hatinya buat baca postingan blog gue keles indes… #loh.Karena gue jamin lo bakal ikut belajar bareng gue

Tak kenal maka tak sayang, jadi sebelum lo tau gimana tradisi tetangga lebih baik kite kenalan dulu, biar enak diomonginye..eet dah.

Jadi, Kepulauan Solomon merupakan sebuah negara di Melanesia yang terletak di timur Papua New Guinea dan terdiri daripada lebih 990 buah pulau dengan jumlah keluasan tanah sebesar 28,400 kilometer persegi. Ibu negaranya, Honiara, terletak di pulau Guadalcanal.

Kepulauan Solomon telah didiami oleh orang Melanesia sejak sekitar 30,000 tahun dahulu dan menjadi sebuah negeri naungan United Kingdom sejak 1890-an. Beberapa pertempuran sengit Perang Dunia II telah berlaku di sini. Kepulauan Solomon diberi hak untuk pemerintahan sendiri pada tahun 1976 dan kemerdekaan dua tahun kemudian. Negara ini masih menjadi anggota Kerajaan Komanwel.
Itu tadi secuil prolog buat kenalan sama Solomon, sekarang kite intip tradisi mereka yang unik.

Penduduk kepulauan Solomon adalah masyarakat tradisional yang punya tradisi unik, yaitu “meneriaki pohon”. Untuk apaan sih ? jadi ketika ada pohon yang besar, beakar kuat dan sulit untuk di tebang dengan kapak, maka penduduk akan segera secara berombongan mengerumuni pohon, beberapa laki- laki akan memanjat naik keatas pohon. Setelah itu mereka secara bersama- sama “meneriaki” pohon tersebut, baik yang berada dibawah maupun diatas pohon. Mereka meneriaki dengan suara lantang, selama berjam- jam selama empat puluh hari.

 Apa yang terjadi selanjutnya ?, luarbiasa sekali karena pohon yang diteriaki tersebut lambat laun daunya mengering, berguguran dan akhirnya metong, eh mati dink maksudnya. Sorry..sorry..

Sepintas, tradisi ini terdengar aneh. Tapi kita bisa banyak mengambil pelajar penting tentang “meneriaki”. Ini adalah kekuatan mulut, keguatan sugesti yang diterima oleh diri. “Meneriaki” pohon saja pohonya mati, itu pertanda bahwa ketika kita meneriaki makhluk hidup yang memiliki “roh”, makhluk tersebut akan kehilangan roh-nya. Akibatnya, jelas yang terburuk adalah mati.

Menurut penelitian komponen pikiran kita adalah berupa partikel dan atom, jadi semesta ini bergerak karena atom tersebut saling menarik dan sinkron untuk menjadikan hal-hal disekitar kita saling berkaitan, praktek nyatanya coba deh lo tabur senyuman pada orang lain, energi dari atom yang dihasilkan adalah positif, lain halnya jika lo lagi di tengah kumpulan orang- orang yang bahagia, tapi pikiran lo sedang galau, hasilnya adalah lo menyebarkan energi atom negatif, yang membuat suasana yang sebelumnya nyenangin karena ngeliat lo murung dan pasang muka BT, pasti suasana berubah jadi kaku dan nggak asyik. coba aja !.

Tapi kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu singkat, makhluk hidup itu akan mati.Nah, sekarang, Yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali lo berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti lo sedang mematikan rohnya.
. Pernah nggak lo neriakin temen lo ato siapa gitu, missal
Dasar lemot !!

Dasar bego !!

Cowok bre****k, metong aja lo

Cabecabean lo…!!

Dan lafal “meneriaki” lainya yang lazim atau terpaksa dilazimkan karena sudah biasa

Atau mungkin lo pernah neriakin pasangan lo, pacar, istri, atau misua…
Cewek nggak tau diri, udah untung gue mau jadi cowok lo !!

Istri macam apa lo, ngurus anak nggak be**s

Laki- laki kamp**t !!

Nah, yang lebih fatal adalah ketika “meneriaki” anak- anak yang masih dalam masa- masa pertumbuhan dan perkembangan. Itu FATAL BANGET. Buat anak jangan coba- coba.

Selain itu, ini juga mengajarkan tentang kekuatan sugesti. Bahwa apa yang kamu pikirkan adalah kamu. Mikir yang positif aja, di postingan gue kemarin tentang aturan kebahagiaan udah dijelasin panjang tentang pikiran.

Inget deh, tiap kali lo berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka ngajarin kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan lo itu.

Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, benar?
Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter. Mudah menjelaskannya.

Pada realitanya, meskipun secara fisik dekat tapi sebenarnya hati begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Simple loh guys,cuma teriakan, meneriaki, tapi  imbasnya …. i  iii i uu u u wwh ngeri bingit loh.

Jadi mulai sekarang Jika tetap ingin roh pada orang yang lo sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, jangan pake teriak-teriak. Slow don’t beibi

Sumber: Kaskus, Wikipedia

Selasa, 15 April 2014

PERJALANAN





Perjalanan belum berakhir,jalan buntu bukan ujung dari perjalanan atau tempat sampainya tujuan. Jalan buntu adalah bagian dari perjalanan untuk cerdas mengambil keputusan, cerdas mencari jalan untuk sampai ditujuan. Dan terus berjalan disegala medan adalah bagian semangat seorang pejalan, bahkan nyawa dari perjalanan. Dalam kamus bahasa Indonesia perjalanan hanya selesai dijelaskan sebagai kata benda yang mendapat imbuhan dan kemudian berubah menjadi kata kerja. Tidak pernah mendefinisikan tentang detil dari segala bagian tentang perjalanan.

Jadi, nikmati saja “perjalanan”-mu itu, Bapak Lukman Hakim sudah bercerita tentang kisah perjalananya bersama anak dan keledainya, semoga menjadi bekal untuk “perjalanan”-mu. Cerita katak tuli sudah pernah didengungkan, bahwa kadang perlu untuk menjadi tuli saat suara- suara sumbang disekitarmu berubah menjadi senjata mematikan penghambat perjalanan mencapai tujuan. Abaikan saja.

Orang- orang tersayangmu sudah kau pamiti dan merelakan kakimu menjauh dari peluk hangat mereka. Maka kini kau adalah individu sejati yang menjadi bagian dari komunitas social masyarakat yang tidak membawa siapa orangtuamu, pangkat apa, atau apapun itu.

Disinilah akan kau temukan pendidikan yang luarbiasa. Pendidikan yang membuatmu pandai untuk hidup dengan semua teori,bahkan yang belum atau tak pernah kau temui dalam deretan kelas- kelas yang telah tamat kau jelajahi.

Salah satu dari sekian materi perjalanan adalah tentang dewasa. Sudah banyak digaungkan hal- hal tentang dewasa. Dewasa berpikir, bertindak, memilih, atau apapun dan perjalanan juga bagian dari semua kedewasaan itu, salah satu yang belum disebutkan adalah tentang kedewasaan social. Perjalanan mengasah empatimu, mengasah egomu, dan menginginkan tindakanmu. Bagaimana kau merelakan separuh rotimu kau berikan untuk pengemis tua. Bagaimana kau rela mengantri wc umum meski mungkin bapakmu adalah seorang menteri yang bisa saja kau koarkan demi mendapat urutan pertama.

Kau akan diperlihatkan bagaimana hidup adalah sebuah perjalanan yang terus berputar . seleksi alam menjadi hokum yang pasti. Mereka yang kuat akan bertahan, mereka yang merajai akan berkuasa. Tapi, tak lupa bahwa kausalitas juga bagian yang tak mampu dielakkan. Sebab- akibat,siapa yang menanam dia yang memanen pula. Terus berputar, sampai waktu yang entah kapan itu menjadi rahasia Tuhan, menjadi hak prerogatif Tuhan.

Tapi pada akhirnya nanti, ada waktu dimana salah satu dari sekian “perjalan”-mu harus terhenti. Entah oleh apapun, tapi kakimu harus berhenti melangkah, matamu berhenti atau bahkan berkurang melihat salam matahari pagi dan petang. Tubuhmu tak mampu lagi. Waktumu habis.



Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang