Coba sekarang bayangkan kita sedang
naik bus ke daerah pegunungan, dimana jalan yang harus dilalui itu berkelok-
kelok, menanjak, kanan kiri jurang yang dalemnya wow banget. Naah, tiba-tiba
karena jalanya yang ekstrim itu, pas ditanjakan olinyapun bocor,jalanpun
jadi licin. Bus yang kita naiki itupun slip nggak bisa maju, bahkan mulai mundur. Dirempun percuma karena
jalan licin banget, semua penumpang termasuk kita panik kemudian berhamburan
keluar karena takut bisnya masuk jurang. Kita semua berusaha mencari batu untuk
mengganjal roda bus. Tapi malangnya kita nggak nemu seonggok batupun disekita
situ. Padahal tadi sebelum ketemu dengan
kondisi ini, kita liat banyak banget batu teronggok tak berharga dimana-
mana. Tadinya kita sudi nglirik aja nggak !! itu sakit !! #looh
Nah, sekarang dalam kondisi kek
gitu, batu jadi benda yang berharga. Itu Cuma batu, batu !! mungkin kalo pas
itu tiba-tiba tukang batu lewat, dijual 100ribu berbijipun dibeli.
Message yang ingin disampaikan
dari ilustrasi ini, bukan berarti kamu kalo pergi kegunung terus dijalan liat
batu kamu harus ngambil satu- satu, bukan, bukan itu. Tapi, janganlah kita
meremehkan hal yang kecil- kecil. Karena yang kecil bisa jadi suatu saat bisa
jadi besar nilainya. Jangan kita meremehkan ibadah- ibadah yang kelihatanya sepele,
karena boleh jadi justru akan menentukan posisi “timbangan” kita kelak di
pengadilan sana. Mengucapkan salam, jenguk teman yang sakit, ta’ziah, menuhin undangan,
senyum, sedekah, dll sering kita abaikan karena kecilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar