Kamis, 13 Maret 2014

Pertanyaan wajib



Gue ini anak kampus yang baru menginjak semester 6, gue ambil program keguruan dan dimulai dengan semester ini gue lagi sibuk-sibuknya ngadepin microteaching, bikin RPP, mulai bimbingan skripsi. Ini bikin gue harus mikirin bener-bener kuliah gue yang mendekati semester akhir.

Secara umur,gue baru aja masuk umur gue yang ke-21 februari kemarin,
”cieeeeee…selamat ulang tahun yaah..”.
”telaaaaaattt…!!!”

Oke, balik lagi secara umur itu masih umur  yang baru mau dewasa yaah,inget “baru mau dewasa” yaa walaupun dewasa sebenernya nggak sudi kenal sama berapa umur lo. Gue pikir belum laah waktunya mikir nikah,toh gue udah di wanti-wanti sama nyokap buat nyelesein study dulu baru mikirin gituan. Repotlah kalo harus mikirin kuliah, rumah tangga, dan semua kebutuhanya. Itu juga kalo suami gue berpenghasilan, nah kalo ternyata sama-sama anak kuliahan, apa nggak jadi aneh rumah tangga yang dibiayain orang tua. Maka dari itu wajib buat gue nggak peduliin urusan gituan dulu,sampe waktu yang tak ditentukan.

Naah, memasuki umur-umur yang segini lo bakal ketemu sama pertanyaan yang…sering banget ditanyain, terutama sama orang-orang tua disekitar lo. dan saking seringnya ditanyain sama anak umur-umur segitu, itu bak pertanyaan wajib yang ditujukan bagi kita-kita yang mengemban usia bukan belasan lagi…#tepok jidat

Udah gitu, ini semacam pertanyaan marathon yang sambung-sambung kepertanyaan berikutnya. Kaya udah semacam list baku..

1.    Mana calonya ? siapa calonya ? calonya kok nggak dibawa ?

Pertanyaan pertama itu bunyinya tuuh gini, “mana calonya ??” atau “siapa calonya” atau lagi “calonya kok nggak dibawa..??”. gue ngerti maksud pertanyaan itu, tapi kayaknya juga jadi ambigu buat masa-masa kampanye kayak sekarang. Yaa, siapa tahu juga maksudnya calon presiden, DPR, DPRD kan ?? tapi nggak mungkin juga siih orang tua pada nanya gitu, mereka malah nggak peduli bahkan nggak kenal sama calon presidenya sendiri. Jadi, maksud pertanyaan yang mereka tanyain ke kita  itu nggak berubah dalam musim apapun.okeee…
Pertanyaan macam ini nggak berubah kalo lo nggak juga bawa makhluk yang bergelar “calon” itu dihadapan mereka.

2.   Kapan nikah ?

Naah, yang lebih ekstrim buat umur-umur segitu adalah pertanyaan “kapan nikah…?”. “What ? nikah ?, berapa sih umur gue ?? baru juga 21 “, begitu jawaban dari pertanyaan nikah.

Guys, lo tahu nggak kenapa mereka pada nanya kayak gitu diumur yang menurut lo masih jauh dari masa-masa rumah tangga. Ini sebenernya berkaitan dengan masalalu mereka yang kebanyakan udah pada nikah bahkan punya anak diusia belasan. Jaman- jaman nenek kita dulu emang gitu, usia 15tahun udah dinikah bahkan ada juga yang udah punya anak satu. Jadi, usia 20an itu udah dianggap tua dan harus cepetan nikah (itu diluar wajah lo yang emang kebagian muka tua daripada umur loh… #peace )

3.   Kapan punya anak

Dan tahun-tahun berlalu… akhirnya lo nggak jomblo,lo nggak punya pacar tapi lo punya istri/suami. “horeeeeee…!!” eh, jangan girang dulu. Oke, pertanyaan calon dan nikah emang udah selesai tapi mereka udah nyediain pertanyaan wajib lainya “kapan punya anak…” naah loh, gimana coba jawabnya ?? jangan bilang lo bakal jawab “kita tunda dulu soalnya kita masih sama-sama sibuk” itu jawaban asyanti yang takut badanya jadi bleeegg…#gendut. Eh inget lo kan bukan artis, sibuk apa coba ??.
Tapi emang, urusan anak itu bukan jadi hak manusia, yaa gue sih cuma pesen kasih aja jawaban yang bijak kalo pertanyaan ini hinggap sama lo pasangan muda.

4.   Kapan nambah

Apanya ?? nasi ?. hey, kita nggak lagi bahas tentang kuliner bro… ini masih tentang anak. Jadi kalo lo (pasangan muda) udah punya anak satu, dan kira-kira udah umur tiga tahunan, kemungkinan besar mereka bakal tanya kapan mau tambah anak lagi. Para suami pasti bakal buru-buru jawab “segera…!”,hahaha dan para istri langsung nunduk lemes.. tertawa getir #loh

Sejauh pengamatan gue, pertanyaan wajib itu berhenti sampai disini, tapi mungkin masih ada bahkan banyak gue belum sempet nyari. Boleh kalo ada yang punya pendapat tentang pertanyaan wajib setelah ini,silahkan di tulis dikomentar box.

Okeh sekian dulu tulisan ini,
Semoga manfaat dan sebagai penulis yang lagi pengen nulis, tulisan gue emang masih amburadul. Gue seneng kalo ada saran n kritik yang konstruktif buat kemajuan tulisan gue..

Okeh…ditunggu

See u guys…


Selasa, 11 Maret 2014

Tentang kematian


Selasa, 11 Maret 2014
Pukul 12:10 aku baru saja pulang. Namun, tak seperti biasanya kepulanganku kerumah bukan dari kampus melainkan dari menghadiri pemakaman (takziyah.read) eyang kakung. Ku panggil eyang, bukan karena ada silsilah keluarga, tapi karena kedekatan.yaa..lazimnya masyarakat desa yang penuh kekeluargaan.Hmmh…Rasanya lelah sekali, lebih lelah dari sekedar pulang kuliah dengan jadwal yang padat. Entahlah, tadi disana begitu banyak yang kupikirkan, begitu banyak yang kurasakan, begitu banyak yang kuamati dan semuanya berakhir dihati.

Maklum saja, aku perempuan seperti pada umumnya yang memuarakan semua pada perasaan. Keberadaanku disana, menyeretku pada waktu setahun yang lalu. Saat itu juga bulan Maret tepatnya tanggal 3, disiang yang tiba- tiba mendung. Ayahku berpulang, dan mendungpun berubah hujan, derasnya mewakili seluruh airmata yang tiba-tiba saja mengering enggan turun.Aku sendirian, tak ada satupun orang yang bisa kuhubungi. Aku resmi sendirian, terpaku, sempurna kehilangan.

Pelayat yang datang tak begitu banyak jika kubandingkan dengan pelayat saat ayahku dulu. Aku berfikir, mungkin ini berkaitan dengan seberapa banyak kita menjalin relasi ketika hidup. Mungkin juga, berkaitan dengan seberapa berguna hidup kita untuk oranglain. Pada poin ini aku tersentak, pertanyaan muncul. Lantas, bagaimana dengan aku ? sudah berapa orang yang mengenalku ? sudah seberapa berguna keberadaanku hari ini untuk orang lain ?. Aku diam. Aku mengis dalam hati,” nangis batin” begitu kata orang jawa. Pikiranku semakin melayang mempertanyakan tentang diriku.

Kemudian, sebelum mayat diberangkatkan ke pemakaman tadi, kulihat anak eyang yang kurang lebih seumuran denganku, begitu tak kuasa menahan sedihnya, hampir saja pingsan. Pikiranku kembali mengkorelasikan dengan diriku.Lantas, siapa yang akan menangis saat waktuku tiba ? mungkin ibu, tapi apakah hanya ibu ? jika tak ada yang lain maka selama hidupku tak ada yang mengartikan hidupku.Oooh… betapa tak bergunanya aku selama ini.

Hingga perjalanan pulang, dadaku terus bergemuruh. Banyak pertanyaan yang menggema dalam hati. Tentu saja tentang aku, aku sebagai manusia dan aku sebagai…hamba. Kesadaran ini membuatku semakin kacau, bukan…bukan kacau stress. Tapi, kacau karena bertambah sisi yang menyedihkan untuk berani membicarakan mati lebih lanjut.

Senin, 10 Maret 2014

Animator Indonesia yang mendunia




Hai semua apa kabar hari ini ?
Sudah makan ?
Mandi juga udah kan ?
Oke, gue percaya lo semua baik2 aja,udah makan, dan udah wangi bunga melati #loh

Nah,setelah makan dan uda wangi melati sekarang duduk yang manis yaah, pantengin blog gue.

Lo pada uda nonton transformers ? G.I.JOE ? Spiderman 4? Iron Man ? Shrek ? Tintin ? Star Trek ?
Gue yakin seyakin yakinya mesti pada jawab “udah…”.

Oke, bagus jadi kalian udah tahu ceritanya, keren kan ? Apalagi sama efek visualnya, wuiiih…gile bener !!! Standing applause deeh buat film- film itu.
Dari semua film- film yang gue sebut diatas, semuanya dari PH (Production House) Amerika. Eh, tapi jangan salah, tukang- tukang animasi  atau animator film itu nggak semuanya orang Amerika loh.Ada juga orang Indonesia yang ambil bagian disitu. Apa ? Nggak percaya ? Oke deh, simak coretan gue berikut ini tentang beberapa saudara setanah air kita yang jadi animator film-film keren itu.

Here They are :

Griselda Sastrawinata
Lo tahu film animasi Shrek? Ya, film produksi dari Hollywood ini melibatkan Griselda Sastrawinata, seorang animator asal Indonesia yang tinggal di California, Amerika. Ia berhasil membuat Karakter yang lucu lucu dalam kisah kehidupan si Ogre itu.
Ia bekerja untuk studio animasi terkenal Dreamwork. Perusahaan film animasi inilah yang sudah memproduksi berbagai film terkenal seperti Kungfu Panda, Madagascar, Monster Aliens, serta banyak yang terkenal lainnya.
Memutuskan pindah ke AS sejak dari Bangku kelas 2 SMA dan menamatkan SMA di sana, lalu ia melanjutkan ke Art Center College of Design di Pasadena, AS.
Selain bekerja di Dreamwork, Griselda juga mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya.

Christiawan Lie
Desainer animator dari seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang magang di Perusahaan Komik Devil’s Due Publishing, Chicago, Amerika. Lebih dikenal dengan sapaan Chris Lie. Sekarang, Chris Lie terlibat dalam pembuatan animasi di beberapa film produksi Hollywood.
Sebut saja Transformers 3, GI Joe, hingga yang terbaru Spiderman 4. Bahkan,saat ini dia juga tengah merampungkan beberapa proyek gim, seperti Starwars dan Lord of the Rings.
Karyanya, Return to Labyrinth, diproduksi Tokyopop Los Angeles, kini menduduki peringkat keempat komik terlaris di Amerika setelah Naruto. Bahkan, dari sepuluh besar komik terlaris, Return to Labyrinth satu-satunya komik yang bukan terjemahan dari komik Jepang. “Itu asli karya saya,” ujarnya.
Menamatkan SMA di Solo, Christiawan Lie melanjutkan kuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung. Lulus kuliah pada 1997 dengan predikat cum laude, Chris Lie pun magang bekerja pada Nyoman Nuarta, pematung terkenal di Bandung. Ia pun ikut mengerjakan Monumen Garuda Wisnu Kencana, yang menjadi ikon pariwisata Bali dan Indonesia. Tapi dia lebih enjoy membuat komik, hingga dia banting setir menjadi Komikus.
Sempat memang di Jakarta International Art Festival pada 2001. Dapat Hadiah berupa tiket penerbangan ke Singapura, hingga memunculkan niat Chris bekerja di negeri seberang. Beruntung di sana Chris mendapat  hadiah Exhibition Designer dalam Parade Nasional Singapura. Dua tahun bekerja di Singapura, ia memenangi tiga kompetisi gambar dan ilustrasi.
Kemudian Chris mendapat beasiswa full bright untuk kuliah di jurusan sequential art (komik) di Savannah College of Art and Design, Amerika Serikat. Di Negeri Abang Sam, ia sempat magang kerja di perusahaan komik Devil’s Due Publishing, Chicago. Walau tiap hari kerjaannya cuma memindai gambar serta menstempel dan mengirim surat, Chris tetap tabah. “Yang penting saya bisa lihat gambar bagus-bagus,” katanya.
Keberuntungan Chris Lie datang juga ketika Devil’s Due mendapat proyek GI Joe dari Hasbro, perusahaan raksasa mainan anak-anak di Amerika Serikat. Chris diminta ikut menggambar sosok GI Joe yang lebih muda dan trendi. Ia pun menciptakan sosok GI Joe bertubuh besar tapi dengan bagian kaki mengecil, dan ternyata itulah yang dipilih Hasbro.
Sejak itu ia dipercaya menggarap proyek-proyek Devil’s Due sembari menyelesaikan kuliahnya di Savannah–karena proyek Devil’s Due bisa dikerjakan di mana saja.
Rampung kuliah dengan menyabet excelsus laureate– predikat lulusan terbaik universitas untuk jenjang master–Chris Lie pulang ke Tanah Air. Lalu ia mendirikan Caravan Studio di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dengan mempekerjakan enam komikus dari beberapa daerah, Caravan telah menciptakan puluhan komik. Dari tangannya sendiri tercipta beberapa komik, di antaranya GI Joe, Transformers, dan Dungeons and Dragons Eberron.
Setiap karya Chris Lie dihargai paling murah US$ 60 per halaman. Jika penggarapannya rumit, harganya bisa naik. Caravan telah mampu mengerjakan pencil, inking, dan colouring. Saat ini 95 persen permintaan yang masuk ke Caravan berasal dari Amerika, sisanya dari dalam negeri.
Di Indonesia, menurut Chris Lie, perkembangan komik kurang maju. Kekurangan komik Indonesia, kata dia, terletak pada penulisan cerita. Padahal kekuatan komik ada pada gambar dan penulisan cerita. “Kalau gambar, orang Indonesia jago-jago,” ujarnya.
Dengan menekuni komik, Chris Lie telah membuktikan bisa hidup layak, tidak seperti dulu ketika di Bandung. Ia pun berharap komikus dapat hidup sejahtera tanpa harus nyambi di luar membuat komik. Ia juga menyarankan komikus pemula tak malu mempublikasikan karyanya. “Tampilkan saja di situs dunia maya,” ujarnya.

Andre Surya
Nama Andre muncul di kredit film Iron Man, Star Trek, Terminator Salvation, Transformers: Revenge of the Fallen, dan Iron Man 2, sebagai digital artist. Dia juga terlibat dalam pengerjaan film Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Surrogates, juga Transformers: Revenge of the Fallen.
Pria kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1984 ini adalah satu satunya digital artist asal Indonesia di divisi Industrial Light and Magic (ILM) Lucas Film Singapore. Lucas Film sendiri adalah salah satu production company tersukses di dunia, yang didirikan tahun 1971 oleh George Lucas, sutradara Star Wars.
Sejak kecil ia sudah tertarik pada visualisasi tiga dimensi. Selepas SMA, lajang berusia 26 tahun itu mengambil studi di Jurusan Desain Komunikasi Visual Univeritas Tarumanagara, Jakarta. Sempat bekerja di Polaris 3 D, sebuah perusahaan advertising and architectural visualization di Jakarta, ia kemudian terbang ke Kanada mengambil diploma di Film and Special Effects di Vanarts, sebuah sekolah film di Vancouver.
Tapi, sebagian besar pengetahuan dan keterampilan 3D justru ia pelajari tanpa training dan sekolah formal. Ia menekuni Computer Graphic sejak kelas 1 SMA. Saya suka banget mengerjakan 3D dan saya juga dari dulu memang ingin bekerja di industri film.
Andre sempat beberapa kali mengantongi penghargaan lokal dan internasional. Gambarnya yang berjudul Somewhere in the Sky pernah ditampilkan di CGOVERDRIVE, konferensi Computer Graphic terbesar di Asia. Gambar itu juga memenangkan Excellence Award di buku Elemental 2 terbitan Ballistic Publishing dan Best Artwork Awards di Indocg Showoff Book, sebuah buku kumpulan CG art Indonesia.
Karya lainnya, City of Enhasa, juga meraih juara satu di Future World Contest di www.3dkingdom.org Iron Man adalah film pertama yang ia kerjakan. Setelah itu, ia terlibat dalam penggarapan sejumlah judul film seperti Star Trek, Terminator Salvation, Transformers: Revenge of the Fallen, dan Iron Man 2.. Ia juga ikut menggarap Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Surrogates, dan Transformers: Revenge of the Fallen.

Marsha Chikita Fawzi

Ingat Upin-Ipin? Marsha Chikita Fawzi yang akrab dipanggil Kiki ini punya kiprah di dalamnya. Sebagai putri bungsu pasangan Ikang Fawzi - Marissa Haque, awalnya ingin kuliah seni murni di ITB tetapi ditentang orang tua, sehingga beralih memilih Multimedia University di Malaysia. Sekarang Kiki kembali ke Indonesia membuat perusahaan animasi. Ia berharap Indonesia akan punya intelectual property (IP) yang sangat bercita rasa tanah air. Layaknya Upin-Ipin merupakan IP Malaysia karya Las' Copaque Production.

Rini Triyani Sugianto

Sejak kecil jadi penggemar komik Tintin hingga berlanjut ketika lulus dari Academy of art University, San Fransisco, ia dipercaya ikut terlibat dalam pembuatan The Adventure of Tintin: Secret of The Unicorn. Dia juga mengerjakan film animasi lain seperti The Avenger. Berkat kepiawaiannya, ia ditarik oleh Weta Digital, rumah produksi yang menggarap film Tintin. Perusahaan ini juga yang menggarap animasi film semacam Avatar, King Kong, Lords of The Ring, dan X-Men: First Class. Saat ini, Rini sedang fokus dengan animasi pada film yang akan segera dirilis, The Hobbit.

Tuuh… keren kan saudara-saudara kita? Emang nyata kalo orang Indonesia itu sebenernya hebat. Lo gimana ? Oh tentu gue percaya lo semua, bahkan kita semua itu hebat yang tentunya dalam bidangnya masing- masing.

Terakhir harapan gue semoga pemerintah kita bisa ngedukung perfilm-an animasi Indonesia sehingga bibit unggul kayak mereka nggak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk sekedar memuaskan talenta luar biasanya. Selain itu negara kita ini jadi bisa membuktikan karya animasinya.Aaamin.
Oke guys,mereka bisa banggain Indonesia, kita juga harus bisa… yang penting jangan mudah menyerah. #eh
Sumber : google.com

Sabtu, 08 Maret 2014

Kompensasi cappuccino


Kompensasi cappuccino.
Sebuah moment pengganti cerita yang tertinggal.Siapa sangka ?
Mendung berpihak, waktu merestui dan akhirnya cappuccino sah ditangan.Mengalir cerita dari sabang hati sampai merauke semuanya terbayar lunas. Cappuccino dingin, mewakili penggantian cerita yang tersandung tuntutan kewajiban, menyebalkan.

Sungguh moment yang tercipta sempurna.Siapa yang menciptakan ??

Cappuccino, adalah cerita tentang menunggu. Menunggu celah waktu dirapatnya kegiatan.sekedar menyapa, sekedar melihat, menghabiskan sepenggal jeda untuk berbincang. Tolong deeh…jangan bikin bĂȘte,tolong deeh gadget-nya ditaruh dulu…uugh !!.Karena cappuccino tidak datang setiap waktu kita ingin, hanya terkadang.

Dan aku adalah pembelajar cappuccino, yang ingin menyelam dalam setiap ramuan cappuccino. Dengan semua campuranya, untuk memahami, menghargai, dan merasakan kenikmatan semua rasanya pada saat apapun. Serta kamu, adalah cappuccino yang creamy, manis, dan mengandung nikmat saat menghadapimu.

Cappuccino.

Sabtu, 01 Maret 2014

Yang Kecil...

Coba sekarang bayangkan kita sedang naik bus ke daerah pegunungan, dimana jalan yang harus dilalui itu berkelok- kelok, menanjak, kanan kiri jurang yang dalemnya wow banget. Naah, tiba-tiba karena jalanya yang ekstrim itu, pas ditanjakan olinyapun bocor,jalanpun jadi licin. Bus yang kita naiki itupun slip nggak bisa maju,  bahkan mulai mundur. Dirempun percuma karena jalan licin banget, semua penumpang termasuk kita panik kemudian berhamburan keluar karena takut bisnya masuk jurang. Kita semua berusaha mencari batu untuk mengganjal roda bus. Tapi malangnya kita nggak nemu seonggok batupun disekita situ. Padahal tadi sebelum ketemu dengan  kondisi ini, kita liat banyak banget batu teronggok tak berharga dimana- mana. Tadinya kita sudi nglirik aja nggak !! itu sakit !! #looh

Nah, sekarang dalam kondisi kek gitu, batu jadi benda yang berharga. Itu Cuma batu, batu !! mungkin kalo pas itu tiba-tiba tukang batu lewat, dijual 100ribu berbijipun dibeli.

Message yang ingin disampaikan dari ilustrasi ini, bukan berarti kamu kalo pergi kegunung terus dijalan liat batu kamu harus ngambil satu- satu, bukan, bukan itu. Tapi, janganlah kita meremehkan hal yang kecil- kecil. Karena yang kecil bisa jadi suatu saat bisa jadi besar nilainya. Jangan kita meremehkan ibadah- ibadah yang kelihatanya sepele, karena boleh jadi justru akan menentukan posisi “timbangan” kita kelak di pengadilan sana. Mengucapkan salam, jenguk teman yang sakit, ta’ziah, menuhin undangan, senyum, sedekah, dll sering kita abaikan karena kecilnya.