Kalo ngomongin soal satu kata ini, apalagi mereka yang lagi anget-
angetnya pacaran pasti serem, nggak mau, nggak enak, langsung mukul- mukul
kepala sambil bilang “amit- amit” 89x. Dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Ibu:putus merupakan kata kerja yang
memiliki makna 1 tidak berhubungan
(bersambung) lagi (krn terpotong dsb): 2 habis: 3 selesai;
rampung; berakhir: 4 hilang; tidak ada lagi; tidak mempunyai lagi (tt
harapan, pikiran); 5 ki tidak ada hubungan
lagi; berpisah (tt hubungan persahabatan, jalinan cinta, dsb).
Dilihat
dari pemaknaan dalam kamus jelas itu sangat mendukung ke- sereman tadi, dan
sayangnya ke-sereman itu berujung pada sikap yang terjadi apabila hal ini harus
terjadi pada sebuah hubungan. Yap…seperti yang sering kita dengar cerita-
cerita teman atau sahabat yang mengalami hal ini, mereka tidak lagi saling
mengenal, bahkan memaki, tidak saling menyapa, seolah putus berarti semua
berakhir, selesai atau hilang tanpa tersisa.
Hal- hal
yang patut kamu pikiran setelah putus :
1.
Pelajaran
Saya yakin, setiap kita bertemu seseorang dalam hubungan apa saja dari
seseorang tersebut kita bisa belajar banyak. Apalagi dalam hubungan cinta yang
ketemunya nggak cuma sejam dua jam, ditambah lagi ada hati yang ikut berperan.
Misalnya, kamu jadi tahu ada cewek/ cowok sebaik/ sejahat dia atau yng lainya,
so pemikiran kamu jadi terbuka oleh hal baru untuk menjadi seseorang yang lebih
baik selanjutnya. Kamu patut berterimakasih sama dia loh… tuh !!
2.
Kebiasaan baru (positif)
Biasanya, atau bahkan dengan PD saya berani katakan kalau seseorang yang
kita suka, cinta akan membuat kita melakukan perubahan, entah bermaksud supaya
doi tertarik ataupun sekedar memenuhi keinginanya saja. Tapi, selama bersama
doi tercinta, tersayang, atau tersuka seolah kita jadi makhluk baru yang
(pasti) lebih baik. Contohnya temen saya,doi cowok muslim yang keluarganya
tidak terlalu agamis, doi ngaku kalo selama 10 tahun nggak pernah sholat
(sekarang 20 tahun). Suatu hari doi ketemu cewek yang tingkat agamis-nya
setingkat lebih tinggi, si cewek berhasil ngerubah doi buat mau sholat lagi
bahkan adenya juga, sampe- sampe bikin ibunya terharu bombay. Nah, coba pikir,
meskipun mungkin perubahan dalam diri kamu pas bareng sama doi nggak seberapa, tapi
doi telah berjasa kan sama hidupmu ?? jadi pantesnya sebelum kamu maki- maki
sang mantan lebih baik kamu berterimakasih. Catet !!.
3.
Alasan
Inget deh alasan kalian harus mengakhiri hubungan itu. Kalian yang putus
baik- baik missal karena salah satu harus sekolah keluar negeri, tentu dengan
berbagai pertimbangan yang udah diketahui masing- masing. Saya kira dalam hal
ini nggak ada alasan untuk saling benci, sok nggak kenal, maki- memaki.
Begitu juga kalian yang putus jahat- jahat, missal karena salah satu
selingkong atau selingkuh. Pikir deh, kamu yang diselingkuhin harusnya
bersyukur sudah putus, kamu yang menjadi pelaku utama juga harusnya malu dan
introspeksi. Jadi, kalian berdua nggak perlu saling benci juga kan.
4.
Komunikasi
Tetep jaga komunikasi itu penting, mantan itu hanya seorang pacar yang
telah berevolusi menjadi teman. Kenapa bukan berevolusi jadi kera aja ? ya
ngapain juga kamu sambungin ke situ ?. Kenapa saya bilang teman, karena mantan
adalah seseorang yang kita kenal nggak cuma bajunya tapi juga dalem- dalemnya
jadi doi sebenarnya bukan orang lain dengan alasan apapun kalian putus.
Lagian semakin kita ngejaga komunikasi sama orang lain, kita semakin
banyak lobi loh. Apalagi kalo nggak cuma komunikasi yang baik tapi juga sikap.
5.
Jeda
Yang terakhir, putus adalah waktu
yang dalam prasangka baik saya pada Tuhan adalah jeda untuk mengistirahatkan
perasaan atau hati juga pikiran. Kita jadi bisa focus sama kegiatan yang sempat
tertunda kemarin, kita jadi bisa punya “me time” atau waktu buat mikirin diri
sendiri, memperbaiki kesalahan- kesalahan, meningkatkan kualitas diri ataupun
yang lainya sehingga nanti pada hubungan selanjutnya kita bisa lebih baik.
Dari tulisan
saya itu, saya cuma mau kamu tahu kalo setiap berakhirnya hubungan tidak lantas
semua aspek di dalamya ikut selesai. Ada hal- hal yang mungkin sebenarnya patut
untuk dilestarikan keberadaanya. Dan ada banyak hal yang bisa dipelajari. Putus
bukan putus.
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar