Tentang Desember dan Rindu
Ooh.. bikin judul sendiri tapi nggak tahu mau nulis apa.
Oke…(benerin jilbab,tarik nafas).Tentang desember yang
identik dengan hujan,tentu nafas alam yang lebih terasa dingin.Sering malam-malam
begitu riuh dengan nada-nada rintiknya yang jatuh tepat tanpa berbelok.
Sering pula siang berlalu tanpa sang gagah mentari,tanpa
sengatnya justru berromantika dengan dinginya udara.Menggosok-gosok
tangan,meniupnya agar terpendar kehangatan dalam raga atau sok akrab dengan
guling mencari kenikmatan dalam dingin.
Dan desember berjalan menurut hitunganya,1..2..3..4..terus,dan
aku adalah salah satu aktris yang berperan dalam cerita desember.Desember
ini,mengantarkan rindu pada kehangatan diammu yang kini hanya tersisa diam yang
nyata.Ku nikmati dalam diam dan terjadi intimisasi yang semakin dalam.
Aku menari bersama rindu dengan nyanyian hujan bulan
desember pada malam-malam ini.saat itu aku terlihat setia karena rindu itu juga
terlihat kokoh untukmu.Tapi,ternyata aku terjatuh disebuah kenyamanan,dan
sebagian hariku tertinggal disitu,enggan pergi.
Aku tidak selingkung,janganlah kau katakana begitu.Kau takan
terganti oleh siapapun,karena kau tetaplah kau.Dan kenyamanan itu juga akan
tetap disini disebelahmu.Aku berbagi rindu denganya,juga dalam diam dan maaf
ketika sekali waktu aku menikam diriku agar tak bertambah banyak karena kau
tahu aku harus menahan diri.
Dan tentang desember dan rindu,tak pernah berhenti atau
berubah meski kau akan lihat bahwa esok adalah januari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar