Senin, 02 Desember 2013

coretanku


Tentang Desember dan Rindu
Ooh.. bikin judul sendiri tapi nggak tahu mau nulis apa.
Oke…(benerin jilbab,tarik nafas).Tentang desember yang identik dengan hujan,tentu nafas alam yang lebih terasa dingin.Sering malam-malam begitu riuh dengan nada-nada rintiknya yang jatuh tepat tanpa berbelok.
Sering pula siang berlalu tanpa sang gagah mentari,tanpa sengatnya justru berromantika dengan dinginya udara.Menggosok-gosok tangan,meniupnya agar terpendar kehangatan dalam raga atau sok akrab dengan guling mencari kenikmatan dalam dingin.
Dan desember berjalan menurut hitunganya,1..2..3..4..terus,dan aku adalah salah satu aktris yang berperan dalam cerita desember.Desember ini,mengantarkan rindu pada kehangatan diammu yang kini hanya tersisa diam yang nyata.Ku nikmati dalam diam dan terjadi intimisasi yang semakin dalam.
Aku menari bersama rindu dengan nyanyian hujan bulan desember pada malam-malam ini.saat itu aku terlihat setia karena rindu itu juga terlihat kokoh untukmu.Tapi,ternyata aku terjatuh disebuah kenyamanan,dan sebagian hariku tertinggal disitu,enggan pergi.
Aku tidak selingkung,janganlah kau katakana begitu.Kau takan terganti oleh siapapun,karena kau tetaplah kau.Dan kenyamanan itu juga akan tetap disini disebelahmu.Aku berbagi rindu denganya,juga dalam diam dan maaf ketika sekali waktu aku menikam diriku agar tak bertambah banyak karena kau tahu aku harus menahan diri.
Dan tentang desember dan rindu,tak pernah berhenti atau berubah meski kau akan lihat bahwa esok adalah januari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar